Function Pada PHP
1. Pendahuluan
PHP adalah bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk pemrograman terstruktur maupun berorientas objek. Pada pemrograman terstrukur dikenal istilah pemrograman modular. Pemrograman modular yakni suatu cara membuat program dengan membagi-bagi sebuah program menjadi bagian yang lebih kecil. Function adalah salah satu cara untuk membuat program terbagi menjadi bagian yang lebih kecil.
Prinsip kerja function seperti mesin, yaitu ada input, proses, dan output. Seperti namanya function berarti fungsi yang mengarah kepada pekerjaan. Sehingga nama fungsi mengisaratkan pekerjaan atau kata kerja. Mempelajari fungsi untuk pemrograman terstruktur juga berguna ketika mempelajari pemrograman berorientasi objek. Dalam pemrograman berorientasi objek fungsi dikenal sebagai method.
2. Format Function
Untuk memahami konsep input, proses dan output pada fungsi. Perhatikan ilustrasi atau format berikut.
Function namafungsi(parameter/kosong){
//perintah atau kode
return
}
Pada contoh format di atas, parameter sebagai jalur input. Perintah-perintah atau kode yang di dalam buka dan tutup kurung kurawal adalah proses kecuali return. Karena return adalah jalur outputnya.
3. Contoh Function/Fungsi
Berikut ini adalah contoh fungsi sederhana lengkap dengan input proses dan output dan cara menggunakan fungsi tersebut.
Hasilnya: 5 + 7 = 12
Pada fungsi di atas, nama yang digunakan adalah tambah. Kemudian parameter yang tersedia sebanyak dua buah yang berupa variabel. Proses pada fungsi tambah hanya menjumlahkan parameter pertama dengan kedua dan menampungnya dalam variabel hasil. Terakhir hasil dikembalikan dengan perintah return.
Satu hal yang perlu diingat, fungsi tidak akan pernah dijalankan jika tidak digunakan. Contoh menggunakan fungsi adalah pada baris terakhir. Yaitu cukup dengan menyebutkan nama fungsi kemudian buka tutup kurung yang berisi parameter yang wajib diisi.
4. Contoh Function Tanpa Parameter dan Return
Hasilnya: Halo Dunia
Kode di atas adalah contoh menggunakan fungsi tanpa parameter dan return. Biasaya digunakan ketika hasil output tidak akan diproses lagi oleh fungsi lain.
5. Fungsi Dengan Nilai Default Parameter
Fungsi akan error jika nilai parameter tidak di isi. Ada suatu kasus yang memiliki kemungkinan nilai parameter tersebut kosong. Menyediakan nilai default adalah cara mencegah terjadinya error tersebut.
Hasilnya:
Jika fungsi halo parameternya tidak diisi, maka akan menampilkan Halo Permirsa. Sedangkan jika diisi Budi maka Halo Budi.
6. Kesimpulan
Berikut ini adalah beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari contoh fungsi di atas.
- Prinsip kerja fungsi adalah input, proses dan output.
- Hasil output sebuah fungsi memungkinkan adalah input bagi fungsi lainnya.
- Dengan Fungsi, fungsi dapat digunakan berkali-kali tanpa menuliskan kembali kode program yang sama.
- Parameter harus diisi persis dengan banyaknya parameter yang didefenisikan.
- Memberi nilai default adalah menangani masalah fungsi yang akan timbul dalam kondisi parameter benar-benar null.
- Fungsi adalah method dalam pemrograman berorientasi objek.
- Dengan fungsi, kode program yang panjang dapat dibagi menjadi bagian-bagian kecil sehingga mudah dibaca.
- Fungsi tidak akan pernah dijalankan jika tidak dipanggil atau digunakan.